Puisi & Puisi
Welcome

About Spotlite

Album I

Album II

Album III

Album IV

Album V

Spotlite Menu

Community

Cerita Kita

Prosa dan Puisi

Puisi Hati

Contact Us

Guest Book

Behind The Screen

Links 

Sponsor

Shopping 

Beri aku waktu...
Untuk menerima semua ini

Walau galau hati ada di sela malam...dan aku pun resah,
Ku ingin mengulang lagi waktu yg pernah terlintas dalam hidup kita...

Hatiku tetap resah.. aku tetap rindu...aku takut...aku rasakan ada cinta
Ku ingin pergi jauh, tapi berat aku langkahkan kaki...

Beri aku waktu...
Untuk sesuatu yg tak ku ingini...

Beri aku waktu...
Untuk berpaling...darimu...dari semua yg berkesan, dari malam-malam yang indah

Beri aku waktu...
Untuk mengabaikan cinta ini...

Beri aku waktu...
Walau ku tak yakin bisa....

Beri aku waktu....
Untuk tetap mencintaimu.

Sesuatunya telah berubah sekarang
Segalanya telah berganti sekarang
Mungkin bahkan terbalik
Atau bahkan berputar
Masuki dunia entah apa
Namun penuh cinta dan sayang
Tak tahu arahnya
Walau dewasa sepertinya
Aku bisa menjalaninya
Tapi berat menerimanya
Kerja rodi mungkin
Pikiran dan hatiku
Terhimpit oleh emosi dan kangen
Tak tahu jadinya
Walau sakit sepertinya
Tapi aku mencobanya
Untuk menikmatinya
Untuk menjalaninya
Dengan penuh riang
Dan tangis


Air mata yang telah jatuh
Membasahi bumi
Takkan sanggup menghapus penyesalan
Penyesalan yang kini ada
Jadi tak berarti
Karena waktu yang bengis terus pergi
Menangislah
Bila harus menangis
Karena kita semua manusia
Manusia bisa terluka
Manusia pasti menangis
Dan
Manusia bisa mengmbil hikmah
Dibalik segala duka
Tersimpan hikmah
Yang bisa kita petik pelajaran
Dibalik segala suka
Tersimpan hikmah
Yang kan mungkin bisa jadi cobaan
Menangislah
Bila harus menangis
Karena kita semua manusia
Manusia bisa terluka
Manusia pasti menangis
Dan
Manusia pun bisa mengambil hikmah

Dingin banget malam ini
Bulan sinarnya terang
Langit tanpa mendung
Bintang banyak banget
Tanah lembab kena air hujan malam ini
Kaca jendelaku berembun
Menggigil badanku
Tapi.......
Tak sedikitpun aku mengantuk
Aku masih terduduk
Sambil menikmati dingin
Malam ini sangat berat buatku
Buat tubuh dan perasaanku
Sampai aku gak tahu harus gimana
Perasaan ini besar banget
Gak bisa hilang dengan hanya dikatakan
Aku kangen banget ama dia
Dan aku belum bisa ketemu dia
Sampai detik ini
Gak tahu harus gimana
Aku cuma pandangin fotonya
Sudahlahlah
Nikmatin aja rasa ini
Mungkin menyiksa
Mungkin nyeri di hati
Tapi itu akan nikmat kalo kita tahu maknanya
Selamat tidur sayang
Mimpi indah yaa
..........aku masih belum mengantuk juga

BULAN MALAM
Sampai matahari menyingsing
Sampai sebersit kemilau itu
Sampai menembus kelambu hati
Sampai aku menyadari diri

Hingga ku melenguh
Hingga ku mengusap peluh
Hingga cangkir terseduh
Tak setetespun jatuh

Kuterpancang di sebatang dinding
Ku didalam kubang terkeliling
Merenung ditepi tebing
Sendiriku yang tak sebanding

Lagi semusim ku sendiri
Tak segenggam sebuah hati
Lagi semusim ku berdiri
Segenggam sedih terpungkiri

Tergulung ombak kebiruan
Terusung tandu kebimbangan
Tak segunung yang tergerak
Tak selumbung yang terisikan sesak

Nafas berderu lunglai
Batas yang tak termulai
Getas menari lemah gemulai
Diatas jantung keras ku

Sesayup tak terdengar
Terliput tak tersebar
Hanya kabut terputih
Takut aku pulih

Bersandar digelagah ranting
Terpejam marah merona
Sepasti tugu tegak terguncang
Tergarang aku mampu
Aku mampu
Terjunjungnya sanjung
Ku terbuai melambung
Satupun yang tak agung
Remas degupanku jantung

Meronta sepercik tulus
Merona semerah palung
Terpukauku satu lambai
Terpuruk di atas kagum

Buai luapan lupa
Lontarkan nurani satu hati
Lunglai getarkan rasa
Tumbuhkan murni kasih suci

Enggan berdiri tegap terduduk
Lirih sunyi deruan getar
Organ jiwa gempar melayang
Ku rebah tersandar kenang

Terkukuh aku sebagai terkalah
Tak tersentuh kau terbelah
Terdetik setitik gurat kasih
Tertumbuh di gersang tubuh

Sisi terpilih tak terpaling
Awan putih hujankan rasa
Violis mainkan lagu jiwa
Irisan hati palingkan duka
Terbuai suara merdu raga
Risaukan mata yang terpana
Impian ini yang hanya kupunya

Gurat sisi penghembusan rona
Terbangi alam rindu warna
Lewati selangkah di hadap muka
Pendangi mekar mawar kita

Impian tereka halus indah
Terhiasi beribu kulauan sukma
Singkirkan galau tatapan punah
Walau hanya sedetikpun jua

Ini hanya secoret fikiranku, ini hanya segerombol kata-kata fikiranku, ini hanya sebersit fikiranku, dan ini hanya sekelumit rasaku
Tak sebanyak di dalam dadaku, tak sehebat di ronggaku, tak sepadat di genggamanku, tapi cukup tersesakkan di benaku .
Ini hanya bagian dari persembahanku
Akan ada persembahan
Tersuguhkan nanti

Sekulit persembahanku
Tapi tak hanya itu suguhanku
Tak semudah itu bisikku
Dan akan ada sambungnya dari ku

Tak akan hanya itu
Tak satu persembahan
Pun tak hanya dua
Jua tak terhitungnya

Tak perlu kau membacanya
Tak perlu kau mengejanya
Tak perlu kau menanyakannya
Kau hanya perlu mengertinya

Kita kan berbarhadap lagi
Di persembahanku yang nanti
Di suguhhanku ini
Dan hanya untukmu pasti

Karya tercoretkan
Dari aku
Disini
Sebagai tanda terima kasihku
Untuk anggunmu
Untuk tatapmu
Untuk sisimu
Untuk kekagumanku
Untuk terpananya aku
Untuk segalanya darimu
Untuk waktu nanti darimu
Terima kasihku
 


Where Everybody Knows You